Inovasi Luwu Utara, Kerja Nyata dan Ayo Baris di Kawal Usaid Erat

    Inovasi Luwu Utara, Kerja Nyata dan Ayo Baris di Kawal Usaid Erat
    USAID ERAT

    LUWU UTARA -  USAID ERAT melakukan pendampingan terhadap dua inovasi kabupaten Luwu Utara. Pertama, inovasi yang terkait dengan isu penurunan stunting, yaitu inovasi “Kerja Nyata”. Kedua, inovasi yang terkait dengan peningkatan PAD,  yaitu inovasi “Ayo Baris”.

    Kedua inovasi ini adalah inovasi kolaboratif. Di mana inovasi “Kerja Nyata” akan dilaksanakan bersama oleh Dinas Kesehatan dan DP3AP2KB. Sementara inovasi “Ayo Baris” dilaksanakan oleh BPKPD dan DP2KUKM, dan dibantu oleh beberapa mitra strategis lainnya.

    Mitra strategis yang ikut menyempurnakan desain inovasi dan praktik baik ini di antaranya adalah RSUD Andi Djemma, Tim Percepatan Stunting, Bappelitbangda, Dinas Sosial, Dinas Kominfo, Disporapar, Dinas Pertanian, Bagian Organisasi, PKK dan Dinas Perhubungan.

    Untuk mendorong percepatan desain inovasi ini, USAID ERAT melaksanakan Lokakarya Technical Assistance Pemrakarsa Replikasi Inovasi selama dua hari, 22 – 23 November 2023, di Aula Bappelitbangda. Lokakarya dibuka Asisten II Andi Zulkarnaen, Rabu (22/11/2023).

    Dalam sambutannya, Andi Zulkarnaen yang hadir mewakili Bupati menyampaikan ucapan terima kasih kepada USAID ERAT dan tim atas pendampingan yang dilakukannya selama ini. Menurutnya, pendampingan yang dilakukan USAID ERAT adalah katalisator bagi Luwu Utara.

    “Terima kasih atas pendampingan teman-teman USAID ERAT bersama tim inovasinya kepada kami, sehingga dapat memberi warna tersendiri bagi kami, ” ucap Zulkarnaen. Ia berharap USAID ERAT dapat menyediakan panggung tersendiri bagi para inovator Luwu Utara.

    “Teman-teman di Luwu Utara ini SDM-nya luar biasa, tinggal dibuatkan panggung. Inovasi kita juga banyak, tinggal panggungnya juga diperbanyak. Dan apa yang kita lakukan hari ini menjadi panggung bagi teman-teman untuk melahirkan berbagai inovasi, ” ucap Zulkarnaen.

    Pria yang akrab disapa Andi Zul ini juga berharap inovasi yang sudah ada dapat direplikasi kembali. “Inovasi tanpa replikasi seperti sayur tanpa mangkok. Inovasi ada, tetapi kita tidak tahu mau dibawa ke mana, karena tidak ada mangkoknya alias tidak ada wadahnya. Nah, melalui kegiatan ini, bisa menjadi katalisator atau penghubung antarperangkat daerah, ” tandasnya. 

    Sementara itu, Provincial Government Advisor USAID ERAT Provinsi Sulawesi Selatan, Sarwansyah Sahabuddin, menyebutkan bahwa lokakarya ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan coaching clinic yang telah dilakukan pada 19 – 21 September 2023 yang lalu di kota Makassar. 

    “Kenapa kita memilih Luwu Utara? Karena Luwu Utara adalah salah satu dari lima kabupaten/kota yang tercepat memasukkan komitmennya terkait 2 inovasi yang akan kita kawal, yaitu Kerja Nyata yang terkait stunting  dan Ayo Baris terkait peningkatan PAD, ” ucap Sarwansyah.

    Sarwansyah berharap dua inovasi ini dapat berperan dalam penurunan stunting dan peningkatan PAD di Luwu Utara. “Kita tetap optimistis akan terjadi penurunan stunting dengan adanya inovasi ini. Untuk itu, kita berharap, dua inovasi dapat terus berjalan, ” pungkasnya. 

    Turut hadir dalam kegiatan ini, Tim Inovasi Bappelitbangda Provinsi Sulsel, Tim Inovasi USAID ERAT, Tim Inovasi Bagian Ortala Setda Sulsel, serta para Inovator dari dua inovasi ini. Yang menarik, turut hadir Dr. Fadiah Mahmud, pemerhati inovasi dan anak. (LHr)

    luwu utara
    Editor Jus

    Editor Jus

    Artikel Sebelumnya

    Ketua DPD PDIP Sulteng Bantah Isu Intel...

    Artikel Berikutnya

    Pengelolaan Media Center Daerah Terkendala...

    Berita terkait